1. Ilmu Sosial Dasar..
A.Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar
Umum :
Ilmu Sosial Dasar merupakan salah satu komponen dari
sejumlah mata kuliah dasar umum (MKDU) yang merupakan mata kuliah wajib disemua
perguruan tinggi, baik yang sifatnya eksakta maupun noneksakta. Secara
khusus MKDU bertujuan untuk menghasilkan warga negara sarjana yang berkwalitas
sebagai berikut:
Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta
tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai Pancasila dan memiliki
integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan ke pentingan nasional dan
kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak
sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk
agama lain.
Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral
didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi,
politik, kebudayaan maupun pertahanan keamanan.
Memiliki wawasan sosial yang luas tentang kehidupan
bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan
kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama-sama berperan serta
didalam pelestariannya.
Jadi Pendidikan umum menitik beratkan pada usaha untuk
mengembangkan kepribadian mahasiswa , pada dasarnya berbeda dengan mata
kuliah-mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang ke ahlian
mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian pula berbeda dengan pendidi kan
keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang
atau disiplin ilmunya.
B.Pengertian ilmu Sosial Dasar :
Secara sederhana Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
sosialisasi. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan demikian bisa
dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai
homo humanus atau manusia berbudaya.
prof.Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah
bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah.
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial
bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan
antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu-ilmu alamiah.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan
yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
C. Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu sosial dasar tidak lain merupakan
usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan sosialisasi. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk
mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam
pengetahuan budaya (the humanities) .untuk bisa menjangkau tujuan tersebut ISD
diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan
sosial, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan social budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa
dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam
sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
D. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan,
dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
ruang lingkup kajian mata kuliah ISD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan sosial yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian
(disiplin) didalam pengetahuan sosial, maupun secara gabungan (antar bidang).
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang
beraneka ragam perwujudannya dalam bersosialisasi masing-masing jaman dan
tempat.
Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan Tanggung jawab serta pengabdian
7.Manusia dan Kegelisahan hidup
8.Manusia dan Harapan
Dalam
menghadapi berbagai masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi
serta untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan negara maka perguruan tinggi
menyelenggarakan program pendidikan umum yang bertujuan sebagai berikut :
1.
Untuk membantu perkembangan
kepribadian mahasiswa agar dapat berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa
serta agama
2.
Untuk menciptakan kepekaan
mahasiswa terhadap masalah serta kehidupan sosial yang timbul di salam
masyarakat
3.
Untuk memberikan pengetahuan
kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner dan mampu
memahami pemikiran para ahli ilmu pengetahuan sehingga memudahkan mereka untuk
berkomunikasi
Banyak
sekali pendidikan umum yang diselenggarakan oleh universitas dan institut yang
kemudian dikenal dengan mata kuliah dasar umum (MKDU) yang terdiri dari Agama,
Kewarganegaraan, Pancasila, Kewiraan, Ilmu Budaya Dasar (IBD) dan Ilmu Sosial
Dasar (ISD).
Adapun
tujuan diberikannya mata kuliah ilmu sosial dasar ini yaitu sebagai salah satu
usaha dan bekal kepada mahasiswa agar mereka mampu memahami masalah-masalah
sosial yang terjadi di lingkungan dan mampu memecahkan masalah tersebut dengan
menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.
Secara
khusus pun mata kuliah dasar umum ini bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa
dan warga negara sarjana yang :
1.
Berjiwa Pancasila
2.
Takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa
3.
Memiliki wawasan yang
komprehensif dan pendekatan yang intergral sehinga mampu menghadapi
permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun keamanan
4.
Memiliki wawasan budaya yang
luas
Pada masa
pemerintahan Belanda yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan
oleh Conrad Theodore van Deventer, banyak orang yang menganggap bahwa sistem
pendidikan kita saat ini masih berbau kolonial. Maka banyak cendikiawan, sarjana pendidikan,
sosial dan budaya yang mengkritik bahwa ilmu sosial dasar harus diberikan
kepada mahasiswa. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya ilmu sosial dasar
dalam pendidikan umum.
Ilmu sosial dasar
sebagai bagian dari MKDU mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya. Dengan diberikannya ilmu sosial dasar
kepada mahasiswa diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai
kemampuan-kemampuan seperti berikut :
1.
Kemampuan akademis adalah kemampuan
untuk berkomunikasi secara ilmiah baik memalui lisan maupun tulisan. Menguasai
peralatan analisis maupun berpikir logis, kritis, sistematis dan analis.
Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasikan dan merumuskan
masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan solusinya.
2.
Kemampuan profesional adalah
kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli.
3.
Kemampuan personal adalah kemampuan
kepribadian.
Jadi, tegasnya
ilmu sosial dasar adalah usaha memberikan pengetahuan dasar dan pendidikan umum
mengenai konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial
agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi masalah di
lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungannya menjadi lebih besar.
Tujuan ilmu sosial
dasar sebagai mata kuliah dasar umum yaitu membantu kepekaan wawasan pemikiran
dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan
bisa menjaga sikap dan tingkah laku dalam menghadapi manusia yang lainnya.
Ilmu pengetahuan
dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1.
Ilmu-ilmu Alamiah (natural
science), ilmu ini bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta.
2.
Ilmu-ilmu Sosial (social science),
ilmu ini bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antara manusia.
3.
Pengetahuan Budaya (the
humanities), ilmu ini bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
Yang membedakan
masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada
kaitannya dengan nilai-nilai moral dan pranata sosial. Masalah sosial menurut
pengertiannya terbagi menjadi 2 definisi, definisi menurut umum dan definisi
menurut para ahli. Definisi masalah sosial menurut umum yaitu segala sesuatu
yang menyangkut kepentingan umum. Sedangkan definisi masalah sosial menurut
para ahli yaitu suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat
yang berdasarkan aras studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan
terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
kelompok Ilmu Pengetahuan
Umumnya ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu
ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya
atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu
pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial
Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar.
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam
(natural science) merupakan pengetahuan yang membahas tentang alam seperti,
fisika, kimia, biologi,astronomi, botani dll.
Imu sosial dasar (social science) adalah ilmu yang
mempelajari tentang social seperti, sosiologi, ekonomi, politik, antropologi
sejarah, psikologi, geogrofi dll.
Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang
kebudayaan, adat istiadat, atau kebiasaan manusia dalam suatu daerah tertentu
seperti, bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll.
- Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan
sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas:
- Kemampuan akademik
- Kemampuan Profesi
- Kemampuan Pribadi
- Kemampuan akademik
- Kemampuan Profesi
- Kemampuan Pribadi
Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki seseorang diatas
lulusan perguruan tinggi diharapkan seseorang menjadi sarjana yang sujana yaitu
sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu
mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat indonesi dan umat manusia
pada umumnya. Pencapaian kemampuan akademik dan kemampuan profesi telah
diusahakan melalui mata kuliah (MKK). Kedua kemampuan tersebut bertujuan untuk
memberikan keahlian dalam bidangnya dan kemampuan menerapkan keahlian itu dalam
masyarakat.
- Berikut adalah MKDU/ Mata Kuliah Dasar Umum yang terdiri atas mata kuliah:
- Pancasila
- Agama
- Kewiraan
- PENDIDIKAN Sejarah Perjuangan Bangsa
- Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
- Ilmu Sosial Dasar (ISD)
- Ilmu Budaya Dasar (IBD)
- Agama
- Kewiraan
- PENDIDIKAN Sejarah Perjuangan Bangsa
- Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
- Ilmu Sosial Dasar (ISD)
- Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Sebenarnya MKDU perguruan tinggi di Indonesia dapat di
kelompokkan menjadi 2, Kelompok pertama meliputi mata kuliah : Pancasila,
Agama, Pendidikan Sejarah perjuangan bangsa dan Kewiraan. Kelompok ini
diharapkan dapat memberikan dasar pedoman untuk bertindak sebagai warga Negara
terpelajar yang baik. Keempat mata kuliah tersebut wajib di ikuti oleh semua
mahasiswa di perguruan tinggi, yang dinilai dan ikut menentukan kelulusan.
Kelompok kedua meliputi mata kuliah : IAD, ISD, dan IBD.
Kelompok ini diharapkan dapat membantu kepekaan mahasiswa berkenaan dengan
lingkungan alamiah, Lingkungan social dan lingkungan budaya.
Ketiga mata kuliah diatas diberikan kepada semua mahasiswa dengan ketentuan bahwa mahasiswa bidang pengetahuan keahlian yang berada dalam ruang lingkup salah satu mata kuliah dasar tersebut tidak diwajibkan mengikuti mata kuliah dasar yang bersangkutan.
Secara Spesifik kemampuan pribadi yang hendak di capai melalui MKDU bertujuan menghasilkan warga Negara Sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut:
Taqwa kepada tuhan yang maha esa , bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memilki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
Berjiwa Pancasila sehingga segal keputusan serta tindakannya mencerminkan nilai-nilai pancasila dan memiliki Integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
Memiliki wawasan sejarah perjuangan bangsa, sehingga dapat
memperkuat semangat kebangsaan, mempertebal cinta tanah air, meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara, Mempertinggi kebanggan nasional dan
kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi oermasalahan kehidupan, baik social, ekonomi, politik, pertahanan keamanan maupun kebudayaan.
Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun tentang lingkungan alamnya secara bersama sama serta di dalam pelestariannya.
Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi oermasalahan kehidupan, baik social, ekonomi, politik, pertahanan keamanan maupun kebudayaan.
Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun tentang lingkungan alamnya secara bersama sama serta di dalam pelestariannya.
Tema pokok perkuliahan ISD sebagai bagian dari MKDU adalah
hubungan timbale balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan tersebut
dapat mewujudkan adanya kenyataan kenyataan social dan masalah masalah social
dan inilah yang menjadi pusat perhatian dari Ilmu Sosial Dasar dan yang
penelaahannya menggunakan pendekatan berbagai disiplin (interdisiplin dan atau
multidisiplin) dengan memanfaatkan pengertian pengertian (fakta,konsep, teori)
yang berasal dari lapangan ilmu ilmu social seperti: sejarah, ekonomi,
geografi, social, sosiologi, antropologi dan psykologis social
Penduduk, Masyarakat dan
Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Jadi, masyarakat akan terbentuk jika ada
penduduknya sehingga tidak mungkin ada masyarakat tanpa adanya penduduk, lalu
tidak ada suatu masyarakat yang tidak di dukung oleh kebudayaan.
Penduduk dalam
pengertian luas dapat diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang
berkembang biak dalam suatu daerah tertentu. Adapun masyarakat adalah suatu
kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu yang
keteraturannya dalam kehidupan sosialnya memiliki pranata sosial yang telah
menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Kebudayaan merupakan hasil budi daya
manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta
manusia.
PENDUDUK DAN
PERMASALAHANNYA
Orang
yang pertama mengemukakan teori mengenai penduduk ialahThomas Robert
Malthus dalam edisi pertamanya “Essay Population“ tahun 1798.
Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok yaitu bahwa bahan makanan
adalah penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan.
Bertitik tolak dari hal itu teori Malthus yang sangat terkenal yaitu bahwa
berlipat gandanya penduduk itu menurut deret ukur sedangkan berlipat gandanya bahan
makanan menurut deret hitung sehingga pada suatu saat akan timbul
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan penduduk.
DINAMIKA PENDUDUK
Dinamika
penduduk ditunjukkan dengan adanya faktor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang
disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain
karena adanya unsur kelahiran, kematian, kedatangan dan kepergian dari penduduk
itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka perambahan penduduk dapat
dihitung dengan cara : pertambahan penduduk = (lahir – mati) + (datang –
pergi).
Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran
setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran
perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar sering
disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR ini dapat juga kita mencari
tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang disebut Age Specifica
Fertility Rare (ASFR) yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap
seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
Faktor kedua mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat
kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR) yaitu jumlah kematian
pertahun perseribu penduduk. Rumkus yang dapat digunakan untuk memproyeksikan
penduduk yaitu :
Pn =
(1 + r) n x Po
Pn = jumlah
penduduk yang dicari pada tahun tertentu (proyeksi penduduk)
r = tingkat pertumbuhan
penduduk dalam persen (%)
n = jumlah dari tahun yang akan
diketahui
Po = jumlah
penduduk yang diketahui pada tahun dasar
KOMPOSISI
PENDUDUK
Setiap
10 tahun sekali, pemerintah Indonesia selalu mengadakan sensus penduduk. Sensus
penduduk bukan hanya menghitung jumlah penduduk saja tetapi mendata tentang
umur penduduk, jenis kelain penduduk, tingkat pendidikan penduduk, jenis
pekerjaan penduduk dan sebagainya. Dengan mengetahui komposisi penduduk
tersebut menurut umur dan jenis kelamin, data dapat disusun menjadi piramida
penduduk. Piramida penduduk adalah suatu grafik susunan penduduk pada saat
tertentu dalam bentu piramid.
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
1.
Penduduk muda
2.
Bentuk piramida stationer
3.
Piramida penduduk tua
PERSEBARAN
PENDUDUK
Pada
masa purba hingga saat ini, manusia lebih memilih tempat yang subur untuk
dijadikan tempat tinggal. Hal ini menjadi penyebab perebutan wilayah subur antar
manusia dan menjadi sebuah kemungkinan timbulnya kepadatan penduduk. Dari
kepadatan penduduk tersebut maka akan berkembang pesat menjadi sebuah
perkotaan, daerah tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan lain-lain. Dari
sinilah kemudian banyak penduduk dari tempat yang tidak terlalu subur berpindah
ketempat yang lebih subur. Hal ini disebut dengan transmigrasi (perpindahan
penduduk dari satu daerah ke daerah yang lainnya).
PERKEMBANGAN DAN
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian
kebudayaan banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya telah dikemukakan
oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi yang merumuskan bahwa kebudayaan
adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Lalu dari berbagai
pengertian tersebut, para ahli merumuskan adanya 7 unsur kebudayaan yang
umumnya ada di masyarakat, yaitu :
1.
Unsur religi (agama)
2.
Sistem kemasyarakatan
3.
Sistem peralatan
4.
Sistem mata pencaharian hidup
(pekerjaan)
5.
Sistem bahasa
6.
Sistem pengetahuan
7.
Seni
Berasal dari 7 unsur itulah maka kebudayaan paling sedidkit memiliki 3 wujud
antara lain :
1.
Wujud sebagai suatu kompleks dari
ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya
2.
Kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3.
Kebudayaan sebagau benda hasil karya
manusia
Perubahan kebudayaan terjadi karena pola hidup masyarakat yang menjadi wadah
kebudayaan tersebut. Biasanya terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan
manusia yang lainnya atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam
masyarakat.
KEBUDAYAAN HINDU,
BUDHA DAN ISLAM
Kebudayaan Hindu
dan Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4, agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke Pulau jawa.
Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari
india berlangsung secara mudah dan mantap. Lalu sekitar abad ke-5, ajaran Budha
atau budhisme masuk ke Indonesia khususnya Pulau Jawa. Ajaran Budha dapat
dikatakan memiliki pandangan yang lebih maju daripada ajaran Hindu, karena pada
ajaran Budha tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam sebuah masyarakat.
Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15
dan ke-16, agama Islam telah dikenalkan di Indonesia oleh para pemuka Islam
yang disebut dengan Wali Sanga. Titik pusat penyebaran agama Islam terjadi di
Pulau Jawa, tetapi masuknya agama Islam terjadi sebelum abad ke-15. Bukti
tersebut ditunjukkan dengan adanya makam seorang wanita Islam di daerah Gresik
pada abad ke-11. Masuknya Islam ke Indonesia berlangsung dalam suasana damai
dan tidak dengan paksaan.
Hingga saat ini, agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama
yang mendapat penganut paling banyak. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa
kebudayaan Islam menjadi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia.
KEBUDAYAAN BARAT
Salah satu keanekaragaman
kebudayaan di Indonesia adalah dengan masuknya kebudayaan barat. Awal masuknya
kebudayaan barat di Indonesia terjadi ketika kaum kolonialisme Belanda masuk ke
Indonesia. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC)
dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialisme Belanda selama 350 tahun. Dalam
kurun waktu itu juga, di pusat kota terutama di jawa, Sulawesi Utara dan Maluku
berkembang menjadi dua lapisan sosial. Lapisan pertama terdiri dari kaum buruh
dari berbagai mata pencaharian. Lapisan kedua adalah kaum pegawai dan biasanya
di lapisan inilah pendidikan barat di sekolah-sekolah dan kemampuan berbahasa
Belanda menjadi syarat utama mencapai kenaikan kelas sosial.
Karena pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk ke Indonesia itu juga menjadi titik
masuknya agama Kristen Protestan dan agama Katolik. Kedua agama tersebut
sengaja disiarkan oleh organisasi-organisasi penyiaran agama (Missie untuk
agama Katolik dan Zending untuk agama Kristen Protestan) yang semuanya bersifat
swasta.
KEBUDAYAAN DAN
KEPRIBADIAN
Banyak opini umum
menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cerminan dari kepribadian
bangsa yang bersangkutan. Setiap masyarakat memiliki nilai dan sistem kaidah
sebagai konkretisasinya. Nilai dan sistem kaidah berisikan harapan-harapan
masyarakat dan perilaku yang pantas. Suatu kaidah misalnya kaidah hukum
memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. Batas-batas tersebut yang
menjadi ”aturan permainan” dalam pergaulan hidup.
PRANATA SOSIAL
DAN INSTITUSIONALISASI
Untuk menjaga
agar hubungan antar manusia berjalan dengan baik, maka didalam masyarakat
dibedakan adanya :
1.
Cara (Usage) yang artinya
mitunjukkan pada suatu bentuk perbuatan, kekuatan mengikatnya sangat lemah bila
dibandingkan dengan folkways.
2.
Kelaziman (kebiasaan) yang biasanya
disebut dengan Folkways, artinya yaitu perbuatan yang berulang-ulang dalam
bentuk yang sama yang diikutinya kurang berdasarkan pemikiran dan biasanya
didasari pada kebiasaan atau tradisi.
3.
Adat istiadat (costum / mores) yang
biasanya menjadi norma pengatur pada kebiasaan masyarakat. Mores biasanya
diikuti tidak hanya secara otomatis tetapi karena dihubungkan dengan suatu
keyakinan dan perasaan yang dimiliki oleh anggota masyarakat.
Proses
institusionalisasi adalah suatu proses yang dilewati oleh norma kemasyarakatan
yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan sehingga
norma tersebut oleh masyarakat diterima, dihargai dan kemudian ditaati dan
dipatuhi dalam mengatur kehidupan sehari-hari.
Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial/pranata-pranata kemasyarakatan
menjadi 8 macam, yaitu :
1.
Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan
kehidupan kekerabatan (domestic institutions)
2.
Pranata yang bertujuan memenuhi
kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup (economic institutions)
3.
Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific
institutions)
4.
Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan (educational
institutions)
5.
Pranata yang bertujuan untuk memebuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa
keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institutions)
6.
Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan
Tuhan atau alam gaib (religius institutions)
7.
Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan
berkelompok atau bernegara (political institutions)
8.
Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic
institutions)
Penduduk masyarakat kebudayaan
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan faktor yang penting dalam
masalah ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya.karena disamping
berpengaruh tehadap jumlah penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi
sosial ekonomi suatu daerah atau negara atau bahkan dunia.
waktu pengandaan penduduk dunia selanjutnya dipikirkan 35
tahun. penambahan/pertambahan penduduksuatu daerah atau negara pada dasarnya
diper=ngaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut:
- kematian (mortalitas)
- kelahiran (fertilitas)
- migrasi
migrasi adalah akibat dari keadaan lingkungan alam yang
kurang menguntungkan.
faktor-faktor migrasi adalah
- persediaan sumber daya alam
- linkungan sosial budaya
- potensi ekonomi
- a;lat masa depan
dengan adanya itervening (rintangan antara) maka timbul dua
proses migrasi yaitu:
- migrasi bertahap
- migrasi langsung
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
- Zaman batu dan zaman logam
upaya penelusuran sejarah peradapan bangsa indonesia, mulai
dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku. memerlukan waktu
yang panjan.berdasarkan pendapat-pendapat para ahli, ternyata zaman batu itupun
terbagi dalam:
- zaman
batu tua (paleolithikum)
- zaman
batu muda(neolithikum)
KEBUDAYAAN HINDU,BUDHA,DAN ISLAM
- Kebudayaan hindu dan budha
hindu yang berasal ari hindia itu berlangsung las dan
mantap. sekitar abad ke 5, ajaran budha masuk ke indonesia, khususnya kepulau
jawa. agama budha dapat di katakan berpandangan lebih maju dari pada hiduisme,
sebab budhisme tidak menghendakin adanya kasta-kasta dalam masyarakt.
2. kebudayan islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama telah dikembangkan di
indonesia, leh para pemula-pemula islam yan di sebut wali songo. titik sentral
penyebaran agama islam pada abad itu ada dipulau jawa. sebenarnya agama islam
masuk ke indonesia, khususnya ke pulau jawa . sebelum abad ke-11 sudah ada
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di kota gersik.
KEBUDAYAAN BARAT
unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhaap corak lain
terhadap kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan barat.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah
sebagai konkresisasi. nilai kaedah berisi tentang harapan-harapan masyaraakt,
perihal prilaku yang pantas. suatu kaidh, misalnya kaidah ukum memberikan batas
pada prilaku seseorang. batas-batas tersebut menjadi suatu aturan permainan
dalam pergaulan hiup.
Individu keluarga masyarakat
Individu berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang
tak terbagi”. Jadi, individu berarti bagian terkecil dari kelompok masyarakat
yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
• Pegertian Keluarga :
Menurut pendapat Ki Hajar Dewantara adalah “ kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh suatu turunan lalu mengerti dan
merasaberdiri sebagai suatu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan
berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan iu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya”.
• Pengertian Masyarakat :
Prof. M. M. Djojodiguno berpendapat “ suatu kebulatan
daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia
lainnya.
Menurut R.linton “ bahwa masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang telah cukup lama hidup dan berkerja sama sehingga mereka ini dapat
mengkoordinasikan dirinya tentang dirinya dalam 1 kesatuan social dengan
batas-batas tertentu.
t.
Seperti sebuah tanaman / pohon jika kita menanamnya berasal
dari bibit yang unggul maka hasilnya akan bagus , sebaliknya jika kita menanamnya
dari bibit yang kurang bagus maka hasilnya akan kurang memuaskan. Begitu pula
dengan hubungan antara individu dan keluarga, jika keluarga tersebut berasal
dari keluarga yang baik maka akan menghasilkan individu yang baik pula.
Di zaman sekarang banyak kita temukan masalah sosial yang
berhubungan dengan individu dimana kasusnya individu zaman sekarang sulit untuk
dikontrol , biasanya individu sekarang sifatnya sangat bebas mereka lebih
sering melakukan tindakan yang lebih memprioritaskan kepentingan pribadi yang
penting menguntungkan dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan kurangnya peranan
keluarga dalam membangun individu , padahal keluarga memiliki beberapa fungsi
tertentu untuk membangun sifat individu yang baik. Untuk menyelesaikan masalah
sosial tersebut keluarga harus memiliki beberapa fungsi antara lain :
1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah
mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan
fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang
lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan
beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada
keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di
dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini
adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga
yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan
keluarga.
7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi
ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan
di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini
adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara
keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Sedangkan hubungan antara individu dengan masyarakat adalah
jika di dalam masyarakat terdapat sekumpulan individu yang memiliki sifat
unggul maka kehidupan di masyarakat tersebut akan aman, damai dan sejahtera.
Kalau kita menginginkan sebuah masyarakat yang sejahtera
kita harus memperbaiki individu terlebih dahulu bukan langsung memperbaiki
masyarakat tersebut. Sama seperti mobil terbuat dari berbagai unsur terkecil
dan besar, namun mobil tidak akan jalan apa bila tidak ada sopirnya